Hari ini adalah ulang tahunnya yang ke 35, kami diundang hadir pk 17.30 WITA untuk menikmati masakannya termasuk salad yang terdiri dari 35 jenis sayur dan buah yang dipetik dari kebun organik miliknya, Har's Garden.


Kami biasa memanggilnya Mas Har, Pria berambut panjang kelahiran Jawa tengah ini baru saja menikah dengan wanita Jepang.

Kalau kami sedang tinggal di Ubud, setiap beberapa hari pasti kami mampir untuk membeli sayur organik di kebunnya yang tidak jauh dari rumah. 


Bukan hanya sayur yang fresh kami petik sendiri atau dipetikan yang kami dapat, melaikan juga pengetahuan tentang pertanian yang sangat-sangat erat hubungannya dengan kehidupan kita sebagai manusia.

Masih ingat, pertama bertemu dengannya, ia menceritakan bahwa kehidupan di lahan ini berbeda dengan kehidupan yang ada di lahan tetangga, bisa dilihat dari makhluk hidup yan berkeliaran di sini dan di sana.


Disini banyak kehidupan, ada capung, kumbang dan lainnya, ini karena kami tidak menggunakan kimia bahkan kami tidak menggunakan pupuk kandang.


"Mengapa?" tanya saya
,
"Pupuk yang berasal dari daun-daun yang ada saja sudah melebihi dari yang diperlukan, untuk apa kita membeli lagi" timpalnya.

Di kesempatan lainnya ia menerangkan bedanya biji asli, hibrida dan GMO, banyak yang sekarang ini mengklaim organik dengan hanya melihat dari sisi tidak pakai kimia dalam proses penanaman sampai panennya, namun lupa bahwa bibit yang dipakai juga harus steril dari kimia atau rekayasa genetika.

Ia juga menerangkan mengapa organik mahal?, bukan karena pupuknya yang mahal, bukan melulu perawatannya lebih sulit melainkan, sambil menujuk tomat sebagai contonya, ia berujar "Tomat dalam sebuah pohon organik hanya 700 gram, sementara yang dengan pupuk bisa sampai 3 kilo."

Beberapa hari lalu, ketika saya bertanya mengapa tanah ini kering, dia mengatakan bahwa lihatlah di Jawa kita bisa menumbuhkan macam-macam dengan lebih sedikit air sementara disini, di Ubud, kita semua dimanja oleh alam sehingga kreatifitas petani disini tidak terlatih.


Yang paling-paling diperlukan oleh tanaman sebenarnya bukanlah air, malah secara prosentase air hanya 6 % unsur hara 4% dan 90% lainnya adalah yang sering kita tidak hiraukan karena ada dimana-mana, yaitu Udara.


Kalau tanah padat atau liat, tidak terdapat rongga apalagi tertutup air maka udara dengan kandungan Karbon, Nitrogen, Oksigen dan lainnya tidak dapat dikoleksi oleh akar dan akhirnya tumbuhan susah untuk bertahan apalagi menghasilkan.

Wah betul juga kata saya, seringkali kita tidak sadar bahwa di kehidupan ini kita meributkan makanan yang dimakan 3 kali sehari dan melupakan yang paling sering dan setiap saat dimakan, yaitu udara. 


Kalau kita tidak makan makanan seminggu kita masih bisa bertahan hidup, namun jangan harap kita bisa bertahan untuk tidak nafas 4 menit.

Bahagia itu sederhana, sangking sederhananya tidak ada yang percaya, begitupula bernafas yang benar itu penting, sangking pentingnya tidak banyak yang sadar.

Lagi-lagi saya mendapatkan peneguhan bahwa kebutuhan kita sangatlah sedikit dan untuk kebutuhan yang paling diperlukan dalam untuk menunjang kehidupan, alam sudah menyediakan dengan berlimpah.


Kita tidak perlu takut, seperti Mas Har yang tidak pernah takut membagikan ilmu, sebaliknya ia mengundang setiap orang utnuk datang ke tempatnya dan belajar pertanian organik secara Gratis, semua pengetahuannya tidak ada yang ditutupi, ia senang bila setiap petani beralih ke organik dan berhasil.

Sungguh Ia seorang Guru kehidupan.

Selamat Ulang Tahun Mas Har, Semoga pekerjaan dan cita-cita mulia Mas berbalut sempurna dengan kehendak alam.

Terimakasih atas segala kebaikannya dalam berbagi