"Kalau Rigpa sakit dikasih apa pak?"

"Ngga dikasih apa-apa" jawab saya,

"Kalau ngga dikasih apa-apa, apa bisa sembuh?"



Sebenarnya setengah tepat jawaban saya, bila yang dimaksud dengan obat farmasi, betul saya tidak memberikannya, namun kalau "Tidak dikasih apa-apa" secara harafiah diartikan "Tidak dikasih apa-apa" maka tidak tepat juga.



Sejujurnya ada sedikit bagian yang cemas, sebagian lagi yang porsinya lebh besar malah senang ketika Rigpa, anak kami terserang flu atau sejenisnya.


Sakit dan sehat adalah pasang surut ombak kehidupan yang patut kita nikmati, mirip seperti naik dan turun gunung, masing-masing tahapan pasti ada keindahan dan tantangannya.


Seseorang menderita ketika tubuhnya sakit karena ia ingin menghindar atau cepat-cepat keluar dari rasa tersebut.


Bukannya bertanggung jawab, kebanyakan orang lari dari rasa sakit, kita seolah melupakan bahwa sakit dapat berkunjung ketubuh itu atas undangan dari perilaku kita sendiri.



Saya senang ketika Rigpa hidungnya meler atau tubuhnya demam, tidak lain karena tubuhnya sedang menjalani proses beradaptasi dengan bakteri dan virus yang ada, sebagai ortu selayaknya menikmati proses pencapaian keseimbangan baru ini terjadi secara alamiah bukan sebaliknya dengan menambahkan ketakutan dan kecemasan.



Tubuh makhluk hidup apapun sudahlah mempunyai sistem yang sangat sangat bagus dalam mereparasi dirinya sendiri, yang paling harus diingat adalah bahwa kita semua hendaklah mengkondisikan ruang dan menyediakan waktu untuk ia kembali ke titik imbangnya.



Kembali ke pertanyaan diatas, jadi sebaiknya yang ditanyakan bukan "Dikasih apa?" tapi "Apa yang perlu dikurangi?"
 tentu jawabannya adalah makanan yang memberikan beban pada tubuh.



Tolong diingat bahwa makanan untuk tubuh bukanlah makanan yang hanya masuk ke mulut.

Malah makanan ke mulut hanya terjadi 3-5 kali sehari, minuman mungkin 10-15 kali.


Hidung adalah pengkonsumsi makanan setiap saat, kurangi konsumsi udara yang dikeluarkan dari knalpot mobil/pabrik juga AC ganti dengan udara segar.

Segar bukan berarti ada bau lemon dari pengharum ruangan ya, tidak ada orang yang mau memakan / meminum pengharum ruangan/mobil kecuali yang mau bunuh diri langsung, namun coba sadari setelah 3 bulan pengharum itu habis, kemana racun itu berpindah?



Kurangi asupan mata dan telinga anda dari berita-berita yang tak diperlukan seperti kriminal, mistis, gosip dan sebagainya.


Setiap berita yang menimbulkan ketakutan, iri, dengki akan menimbulkan kerutan di tubuh dan bereaksi pada sistem hormonal yang berujung pada sistem imunitas yang tertekan.



Kurangi asupan kimia pada tubuh yang biasanya kita taburkan/usapkan sewaktu mandi dan berdandan, juga biarkan sinar surya pagi dan sinar surya siang memberikan energi tubuh Anda.



Kurangi minuman yang aneh-aneh, yang kalau baca ingredient nya musti jadi ahli kimia dulu.

Biarkan air putih menjadi menu minuman utama setiap hari selalu dan selamanya, tentu ditambah ASI dan sari buah asli bagi si kecil.



Makanan juga sama, semakin sedikit diproses semakin mewah tubuh Anda menerimanya.


Jika ia ingin tidak makan, biarlah ia menikmati puasanya.


Kita sakit karena terlalu banyak beban yang ditimbun, ketika seseorang berpuasa tubuhnya mempunyai waktu untuk memperbaiki sekaligus membuang yang tidak perlu, istilah kerennya fasting is cleansing. 



Jadi gampangannya kalau mau lepas dari sakit, caranya jadilah lebih simpel, alias jangan jadi tambah ruwet dengan menambahkan ini dan itu.


Tubuh kita sudah dilengkapi dokter, laboratorium dan pabrik farmasi terlengkap di dunia, berikan ia kepercayaan untuk membereskan sendiri.



Salam semuanya
.
Yang sakit disalami.
Yang sehat juga disalami.