Luka Bathin
Mendengar kata "Bakteri" konotasi yang muncul biasanya negatif, apalagi "Kuman" lebih negatif lagi, padahal kedua nama itu adalah alias.
Di sekolah kita diajarkan bahwa ada bakteri jahat dan baik, namun yang jahat jauh lebih ngetop dari yang baik, padahal kalau mau di hitung jumlah yang baik jauh lebih banyak.
Ini wajar sekali, mirip seperti kehidupan kita dimana kejahatan lebih sering diberitakan, padahal kebaikan lebih banyak terjadi dalam keseharian ini.
Mari kita melihat lebih dalam, Sebenarnya tidak ada yang namanya bakteri jahat atau baik, mereka hanya melaksanakan perannya, ketika itu menguntungkan, kita menyebutnya baik dan sebaliknya kita menyebut jahat disaat merugikan kepentingan kita.
Bakteri ada dimana-mana, diluar dan di dalam tubuh ini, ia berkembang dan mati sesuai kemampuanya beradaptasi dengan lingkungan, di tempat panas yang cocok dengan kapasitasnya bertahan dan yang lain mati juga sebaliknya.
Di dalam tubuh kita juga hal yang sama terjadi, ketika seseorang mengkonsumsi makanan yang PH nya asam dan hobby nya stress maka tubuhnya pun asam, lalu berkembanglah bakteri yang cocok dengan suasana asam tersebut.
Tatkala orang tersebut sakit memang paling enak bin gampang menyalahkan atau mengkambinghitamkan bakteri jahat daripada bertanggungjawab terhadap pilihan makan dan pilihan pikir nya.
Luka menganga di tubuh adalah bagaikan undangan bagi bakteri untuk berkumpul, ini adalah tempat yang tepat untuk berkembang biak, tujuan bakteri bukan untuk membuat empunya luka menjadi sakit atau infeksi, kuman tersebut hanya melakukan kebutuhan insting dasarnya yaitu mempertahankan diri dan meneruskan keturunan, seperti yang juga dimiliki semua makhluk hidup.
Begitu di tubuh begitu pula di bathin, luka di hati seseorang akan mengundang orang-orang lain untuk berkumpul disekitar orang yang merasa memiliki luka tersebut.
Jika selama ini kita memandang bakteri yang menyebabkan infeksi atau orang lain atau lingkungan adalah penyebab sakit hati Anda, saatnya untuk melihat dari cara yang berbeda.
Perhatikan, ketika bakteri hadir dalam jumlah yang banyak tubuh mengeluarkan berbagai jurus perlindungan, tubuh membentuk antibody tujuan utamanya bukanlah pada mengalakan bakteri yang bekembang, namun untuk melindungi diri.
Akhirnya tubuh mengenal bakteri tersebut dan bila suatu hari datang kembali tubuh sudah bersahabat dengannya.
Dari sisi bathin, Orang yang membuat diri kita kecewa atau marah tidak serta merta datang menjenguk kita, ia merapat karena undangan dari luka hati ini, bila kita melawannya dan ingin mengenyahkannya tentu akan ada banyak energi terbuang dan tidak tertutup kemungkinan terjadi luka baru.
Sebaliknya, bila kita hanya fokus pada diri sendiri tanpa menyalahkan apapun dan siapapun maka hati akan memiliki kemampuan menampung masalah yang lebih besar dan kuat.
Sekali lagi tidak ada bakteri yang jahat juga yang baik, begitu juga tidak ada orang yang baik juga jahat, semua hanya melaksanakan peran berdasarkan kesadaran yang dimilikinya.