Mendengar
Setelah 10 tahun, hari ini ke Ambon lagi.
Di pesawat perjalanan ke Surabaya dari Denpasar alam mengatur saya duduk dengan seorang sahabat lama dimana kita saling kehilangan kontak masing-masing.
Saya percaya bahwa ada pesan tertentu yang akan disampaikan pada saya.
Sepanjang penerbangan saya hanya mendengar dan mendengar, dan memang betul bahwa banyak sekali berkah berupa pengetahuan dan inspirasi yang saya dapatkan.
Perjumpaan ini semakin menyadarkan saya bahwa setelah menggunakan tubuh manusia lebih dari 40 tahun dan belajar banyak hal, diri ini sebenarnya hanya mengetahui sedikit dan dari sedikit itu juga hanya kulit luarnya.
Mendengar adalah hadiah yang sering tergeletak, tidak banyak yang mau mengambil bahkan meliriknya.
Pikiran ini sibuk ingin mengeluarkan uneg-uneg atau memamerkan kesuksesan, yang arti lainnya adalah ada banyak lobang yang melompong didalam.