Sabunnya Rigpa
"Benar Bind, Rigpa mandinya cuma pakai minyak kelapa aja?" tanya sepupu saya.
"Ya, terkadang saya tambahkan minyak kemiri untuk rambut dan alisnya" jawab saya
"Udah itu aja, ngga pakai apa-apa lagi?, bedak atau lotion gitu"
"Nggak, emang kenapa",
Tanpa berkata ia menunjukkan layar HP nya yang bergambar sekitar 12 kemasan, 9 diantaranya bermerek sama.
"Anaknya temanku pakai ini semua untuk sebelum dan sesudah mandi"
saya hanya bisa tersenyum.
Rigpa memang tidak seharum bayi-bayi lainnya, tapi siapakah yang memerlukan harum kimia itu?
Untuk keperluan apa kita memberikan semua produk yang tidak boleh ditelan tersebut?
Sebagian besar orangtua yang saya temui menjawab dengan ragu bahwa semuanya itu untuk kebaikan kulit buah hatinya.
Masih sebagian besar lainnya menjawab "Ngga tau, dari dulu juga begitu dan semua orang juga begitu"
Kita semua sudah terpukau dengan artis cantik yang menggendong anak yang lucu, mulus, rupawan dan terlihat bahagia yang dihadirkan media dengan selipan sebuah produk.
Kita berangan-angan dengan menggunakan produk tersebut semua kepositifan yang terlihat akan hadir pada si kecil.
Sebagian kecil ortu yang terbuka, dengan penasaran bertanya "Terus kalau tidak pakai sabun, shampoo, bedak, dan lotion pakainya apa dong?"
Terus terang saya tidak melakukan riset pada apa yang saya lakukan pada anak saya, semuanya hanya pemikiran yang sederhana, yang mungkin sebagian orang menyebutnya dangkal.
Namun saya merasa lega ketika Rigpa berusia dua bulan dan kami ke seorang dokter anak senior di Denpasar untuk memeriksa kolik yang dialaminya.
Saya tidak terlalu ingat apa yang dikatakan selama diruang praktek sang dokter kecuali pertanyaan "apakah anaknya dikasih bedak?" saya dan istri serentak menjawab "Tidak", dan lebih dari apa yang kami perkirakan dokter itu menyahut dengan cepat dan suara tegas "Bagus" Belakangan kami tahu bahwa dokter ini banyak dimusuhi para perusahaan farmasi, susu dan kosmetik karena tidak mengajurkan ortu untuk memberikan hal-hal yang tak perlu tersebut.
Pemikiran sederhana kami adalah Untuk tubuh semua hal yang bisa dikonsumsi adalah lebih baik daripada sebaliknya, hal ini bagi saya berlaku tidak hanya untuk bagian dalam melainkan bagian luar tubuh juga.
Jadi kami mengusahakan untuk memberikan apapun yang bisa dikonsumsi untuk bagian luar tubuh,
yang pertama tentu AIR ini yang paling penting.
VCO (Virgin Coconut Oil) sebagai pengganti sabun sekaligus pelembab, Cold Pressed Sesame Oil (Minyak Wijen yang dihasilkan bukan dari proses pemanasan) juga sebagai pengganti sabun dan pelembab sekaligus penghangat dikala hari dingin.
Cold Pressed Kukui nut oil (Minyak Kemiri yang diproses tanpa pemanasan) untuk memberi nutrisi pada rambut dan alis agar lebih lebat,
mengapa tidak menggunakan produk natural dari luar negeri?
Kami percaya ada banyak produk natural diluar sana, juga minyak-minyak natural yang bisa digunakan.
Namun karena kami tinggal di negara tropis maka hasil alam dari negara tersebutlah yang paling cocok untuk penduduknya.
Tentu selain harganya lebih murah Selain pendapat-pendapat diatas, satu hal yang selalu kami garis bawahi adalah berapa banyak lagi tambahan kimia yang kita ingin taburi pada ibu pertiwi yang sudah sangat baik ini?
Kami sadar sampai saat ini kami belum sanggup untuk mengurangi beban Ibu tercinta ini, apa yang kami lakukan hanya baru sebatas mengerem penambahan beban.
Seperti Ibu Pertiwi yang ingin memberikan pada kita semua yang terbaik begitupula para orangtua pasti juga menginginkan yang terbaik bagi anak-anaknya.
Sekarang semua tergantung dari kesadaran kita, mana yang ingin kita pilih?
Sebagian orang memilih praktis, sebagian modern, dan kami memilih yang NaKal (NAtural dan loKAL).