Baru beberapa menit bertemu saya dicurhatin seorang Ibu yang cukup berumur, berprofesi sebagai Satpam disebuah bank yang terkenal, tidak enak kalau saya sebut nama bank nya cukup inisialnya saja ya, BNI.


Dia seorang pekerja out sourcing dan honorer. 
Mengeluh bahwa Chief Security di tempat ia bekerja sekarang sedang mempermainkannya.
Emosi kemarahannya membawa ia menghubungi teman-temannya untuk meminta info kalau-kalau ada yang membutuhkan security wanita. 


Dan tidak berapa lama ia mendapatkan persetujuan untuk kerja ditempat yang lain dengan kondisi sebagai pegawai tetap. 
Dia berkata pada saya, "Kalau Bapak kesini lagi minggu depan saya sudah tidak disini lagi"

.
Saya menanyakan perasaanya, Dia masih mengeluh dan kecewa sekali dengan perlakuan atasannya tersebut.


Lalu saya sarankan nanti kalau sudah bekerja ditempat yang baru, jangan lupa untuk mampir kesini sambil bawa kue/roti, terus bagi ke Bapak kepala Security sambil ucapkan terimakasih yang banyak, 
"Untuk apa?" katanya
, "Sadarilah Bu, bahwa mereka yang seringkali kita kira jahat adalah orang-orang yang mendorong kita menuju jalan yang kita inginkan"
.
"Chief Security mungkin terlihat mempermainkan Ibu, tapi itulah cara alam semesta dalam mewujudkan keinginan Ibu, yaitu bekerja dengan status tetap". 
Lalu saya meninggalkan Ibu dengan salam tinggal.



Sudah tidak terhitung jumlahnya kita memboroskan energi, waktu untuk memaki, membenci, memendam dendam, menjelekkan orang yang menutup pintu atau menghalangi jalan yang sedang asyik-asyiknya kita lalui.



Sudah saatnya kita menyadari bahwa tidak ada "Orang jahat", mereka hanya bertugas "membakar" kita untuk mengambil langkah yang berbeda, dan saatnya kita berterimakasih pada mereka karena merekalah yang secara tidak langsung mengarahkan kita dengan tambahan pelajaran penting yaitu praktek kesabaran.