Tampil Telanjang
Bila seseorang bertanya padamu, "Sedang apa?"
Jawablah dengan "Saya sedang bahagia"
Dijamin ada pertanyaan lanjutan "Kok, ada apa?" atau "Emang apa yang terjadi?" atau "Bahagia kenapa? cerita dong?"
"Tidak ada apa-apa, saya hanya memilih untuk bahagia"
Bahagia adalah pilihan memang susah dimengerti, bukan karena kerumitannya namun karena kesederhanaannya.
Kita sudah tidak percaya lagi dengan kesederhanaan.
Kita mencintai sesuatu yang rumit, karena di dalam benak telah terinstal program bahwa harus ada syarat tertentu untuk mendapatkan sesuatu, dan semakin besar dan banyak syarat yang bisa dipenuhi semakin baik hal yang akan kita dapatkan.
Kita melupakan bahwa setiap syarat yang ditambahkan dalam hal apapun di setiap aspek kehidupan kita, akan membebani kebahagiaan tersebut.
Pikiran kita sudah terkonstruksi sedemikian rupa sehingga tidak PD untuk tampil bahagia, kita telah kecanduan parah dengan stiker kesuksesan, label ego, atribut kemewahan dan ribuan tempelan bahkan tatto yang tidak penting.
Bahagia adalah tampil telanjang, apa adanya, kita tidak perlu berusaha untuk terlihat baik, hebat, mengesankan orang lain.
Ingat, semahal apapun pakaian yang melekat tidak mungkin bisa mengalahkan nilai dari tubuh itu sendiri.
Sungguh paradox, setiap hari kita membicarakan, mendiskusikan bahkan mengejar kebahagiaan, namun setiap saat juga kita melekatkan aksesoris lebih banyak.
Kita takut untuk telanjang, kita takut untuk memilih bahagia.