Kali Ini Saya Butuh Pencerahan,
Sejak beberapa bulan lalu saya menunggu hasil dari konferensi perubahan iklim yang diikuti hampir 200 negara di Paris.
Obama mengatakan bahwa "Perubahan iklim adalah isu terpenting bagi seluruh dunia."
Saya setuju sekali, karena konsekwensi yang akan kita hadapi jika suhu dunia naik diatas ambang jauh diatas meledaknya ribuan bom atom.
Pengurangan gas emisi disetujui oleh banyak negara dan seperti biasa keyakinan dan semangat terlihat bahkan terasa setelah mereka keluar dari pertemuan penting itu.
Semoga semangat ini terus bergelora dan menjadi kebijaksanaan dan diterapkan secara berkelanjutan.
Lalu saya mencari apa saja yang diagendakan dan apa yang akan diperbuat secara nyata di negara-negara itu.
Presiden Jokowi berkata akan melakukan penghijauan dan secara bertahap mengganti energi fosil menjadi yang terbaharukan, hal tersebut juga dikatakan oleh beberapa petinggi negara lain.
Tentu tindakan itu adalah hal yang baik, namun saya mencari juga dimana negara yang fokus.
Mengurangi emisi dari sektor yang paling banyak menghasilkan gas emisi.
Sektor itu adalah perternakan.
Dan pernyataan ini bukan keluar dari kelompok vegetarian dan penyayang binatang, melarikan laporan dari FAO, badan PBB yang mengurusi sektor pangan dan agrikultur.
Menurut BBC dari per 21 Oktober hanya 21 dari 120 rencana untuk melakukan pengurangan gas emisi lewat sektor perternakan sementara untuk rencana untuk mengurangi konsumsi daging sama sekali tidak ada.
"Mengapa tidak ada?" Itu menjadi pertanyaan besar bagi saya.
Apakah ini adalah isu yang sensitif?, benar-benar saya memerlukan penjelasan dalam hal ini.
"Daging adalah komoditi yang sangat-sangat boros energi" kata ketua dari panel antar negara di PBB yang mengurusi perubahan iklim.
Perternakan selain menimbulkan gas emisi juga penghasil limbah yang sangat masif, boros air juga penyebab terbesar dari penggundulan hutan Amazon juga penyebab utama kelaparan di dunia ini.
Mengapa WHO dengan berani mengatakan untuk mengurangi daging demi alasan kesehatan.
"Daging merah sama buruknya dengan merokok."
Seperti yang pernah saya posting di status facebook bulan lalu.
WHO melansir bahwa konsumsi daging 50 gr saja sudah bisa menyebabkan kanker, Sementara di Amerika konsumsi daging perorangan perharinya adalah 250 gr.
Kita pasti mendengar kampanye penanaman pohon, penghematan listrik, air dan sumber daya lainnya, namun dimana gerakan untuk mengurangi emisi melalui perubahan pola makan?.
Padahal awareness masyarakat terhadap hubungan pola makan dan gas emisi sangatlah rendah, paling tidak itu yang saya dapat melalui survei yang saya lakukan bulan lalu.
Hanya 7% dari 1089 responden yang memilih jawaban mengubah pola makan dari pertanyaan "Tindakan apa yang menurut Anda paling penting yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkan bumi dari kerusakan lingkungan?".
Saya perlu pandangan dari teman-teman, perlu penjelasan juga pencerahan tentang mengapa hal yang utama, mungkin hal yang terpenting tapi tidak dilakukan?.
Apapun jawaban dari Anda, Terimakasih