Hari ini dan esok saya dan Istri mengikuti workshop art of listening.

Bahasa sederhananya belajar mendengar.
Mendengar kok dipelajari?


Komunikasi bukanlah hanya menyampaikan, komunikasi juga mendengar.

Sebagian besar orang sudah S3 dalam ilmu menyampaikan, namun masih banyak yang TK dalam mendengar.



Semakin modern jaman, semakin ramai manusia, semakin banyak orang kesepian.
Dan untuk mengusir kesepian kita mencari keramaian di luar, kita melakukan banyak hal untuk menjadi pusat perhatian, karena dengan menjadi seperti itu semua orang memperhatikan dan mendengar kita.


Kita belajar berkomunikasi kepada orang lain namun lupa belajar komunikasi pada diri yang didalam.


Kita belajar berbicara di depan umum tapi enggan untuk mendengar.


Berusaha mempengaruhi orang lain dan tidak mau menempatkan diri pada posisi orang di depan kita.



Kalaupun kita mendengar, tubuh kita yang hanya ditempat tapi pikiran kemana-mana.


Kalaupun kita mendengar kita hanya fokus untuk menjawab atau mendebat bukan untuk memahami.



Karena bongsornya ego Kita melupakan kebutuhan manusia lain untuk didengar dan itu sama juga artinya kita melupakan kebutuhan diri sendiri.



Kita juga sering tidak sadar bahwa mendengar adalah sebuah hadiah, hadiah yang bukan ditujukan pada yang berbicara tapi yang mendengar.



Selalu ingat Ketika kita berbicara kita hanya mengulang sesuatu yang kita tahu namun disaat mendengar kita biasanya mendapat sesuatu.



Selamat mendengar, karena mendengar seringkali menjelma menjadi nasehat yang bijak bahkan lebih bijak dibanding nasihat baik yang terucap.