Pembangunan dan Penghancuran
Melihat Rigpa bermain lego, setelah dia membangun yang disebutnya rumah tak lama kemudian ia pun menghancurkannya.
Inilah keunggulan anak-anak yang perlu kita pelajari dimana kemelekatan pada suatu bentuk belum terlalu tebal.
Lepas dari itu, pembangunan dan penghancuran adalah sebuah konsep.
Ia hanya sebuah kesepakatan dan kesepakatan itu memisahkan keduanya sehingga terlihat berlawanan.
Secara lebih dalam, pembangunan dan penghancuran adalah satu, ia terjadi pada saat yang sama.
Pembangunan perumahan sangat mungkin menghancurkan tanah, pohon, dan bahan alam lainnya.
Sementara Tsunami, gunung meletus yang meleburkan ribuan rumah, bagi alam sangat mungkin adalah pembangunan.
Disaat kita menyobek sebuah kertas, disaat itu apakah kita sedang menghancurkan atau menciptakan?
Bukankah disaat yang sama ada penghancuran dan penciptaan.
Ini adalah salah satu cara bagaimana saya menjelaskan tentang mitologi Hindu pada sahabat lainnya, terutama mereka yang bertanya tentang Shiva sang Dewa penghancur.
Dulu sewaktu kecil saya selalu bingung dan tak jarang merasa malu ketika ada yang bertanya, "Kok orang Hindu Tuhannya Tiga?, Tuhan kan pencipta kok ada yang menghancurkan?"
Saya beruntung pertanyaan-pertanyaan yang awalnya terasa menyudutkan itu menggiring saya menyelam mencari jawabnya.
Alam semesta ini diciptakan oleh kasih yang melebihi konsep baik buruk, benar salah, hitam putih, terang gelap.
Lihatlah setiap hari kita dicontohkan bergantinya terang dan gelap, mereka tidak bermusuhan, mereka mengisi waktu dan ruang dengan seimbang.
Terang dan gelap diciptakan dengan kasih yang setara, sudah saatnya kita belajar memeluk keduanya, bukan memisahkannya.
Memeluk bukan cara yang gampang ditambah sangat tidak populer sehingga jarang diajarkan.
Kita terbiasa dengan memisahkan baik dan buruk, benar dan salah, lalu timbul semacam blok yang di dukung dan di musuhi.
Dititik ini sering muncul kebencian yang meruntuhkan kesadaran.
Mencintai artinya melepaskan semua kemarahan, kebencian, ketakutan, iri, dengki, tidak ada musuh lagi disana, hanya kasih yang memeluk seluruhnya secarah utuh.