Pagi tadi sewaktu mengamati tubuh dalam postur yoga, seekor semut mengigit pinggang yang sedang meregang.

Paling tidak ada dua pelajaran besar dibalik gigitan tersebut.

Ini yang pertama :

Sudah lama saya bersepakat dengan diri untuk tidak membunuh hewan apapun dalam kesengajaan, aksi yang saya lakukan saat itu adalah memindahkan hewan kecil itu ke lantai.

Sama sekali tidak ada kemarahan yang muncul, sambil meneruskan Yoga saya menggali lebih dalam mengapa saya tidak kesal dengan semut yang membuat rasa sakit pada saya?, Jawabnya adalah bahwa saya tidak memberi judul "Semut itu menyakiti saya".

"Semut itu mengigit kulit tubuh saya" adalah faktanya. Pemberian judul atau makna "Menyakiti" terkoneksi erat dengan rasa marah dalam diri, seolah-olah semut itu sengaja membuat saya sakit.

Lebih dalam lagi saya menggali bahwa pemberian judul/makna ini berasal dari pemahaman bahwa semut dan semua makhluk hidup hanya beraksi dan bereaksi sesuai dengan tingkat kesadarannya.

Semut dan reptil mempunyai otak yang sederhana, yang berfungsi untuk bertahan hidup dan meneruskan keturunannya.

Banyak yang mengatakan ular adalah binatang yang jahat, mungkin pemahaman ini karena cerita-cerita yang sebelumnya seseorang dengar, faktanya ular hanya mengigit dan memangsa dengan satu alasan yaitu bertahan hidup.

Sama seperti orang yang kita beri judul "Menipu", "Berkhianat", "Menyakiti" dan sejenisnya, mereka semua bertindak sesuai tingkat kesadarannya saat itu.

Mungkin ia sedang menggunakan otak reptilnya atau dalam mode bertahan hidup, tidak ada yg tahu, bahkan dirinya sendiri pun terkadang tidak sadar pada apa yang dilakukan.

Marah pada mereka, tidak menyelesaikan masalah, sebaliknya kerugian akibat kemarahan berpotensi merusak diri ini.

Sadarilah kemarahan ada dalam diri Anda dan tidak ada hubungannya dengan makhluk lain.

Kemarahan dan kebencian adalah bel yang memanggil dari dalam, agar kita masuk dan bekerja pada pemahaman dan kesadaran diri.

Saya tidak mengatakan bahwa Anda harus diam saja pada mereka yang mengambil uang atau membocorkan rahasia Anda.

Yang sering kita lakukan adalah marah-marah pada diri sendiri ,mengeluh pada orang lain atau memendamnya dan berharap suatu hari akan melupakannya.

Lakukan sesuatu, namun gunakan pemahaman yang terang sehingga ombak emosi tidak bergejolak.

Pindahkan semutnya, namun lakukan dengan hati yang tenang.

Atau bila Anda membiarkan semutnya, sadarilah konsekwensinya bahwa ia mungkin akan menyengat lagi.

Semut begitu juga orang lain hanya bisa menyakiti tubuh fisik ini sementara hati di dalam hanya bisa sakit karena pemahaman serta kesadaran kita.