Seperti tubuh yang seimbang, apa yang masuk di proses, digunakan seperlunya dan sisanya di keluarkan.

Bila ada seuatu yang menurut kesadaran tubuh adalah asing atau berbahaya maka ia mengeluarkannya dengan cepat, dengan kata lain tubuh yang sehat tidaklah berlama-lama memendam sesuatu di dalamnya.

Diare, batuk, pilek, keringat dingin dan demam adalah sedikit contoh paling umum bagaimana tubuh mengeluarkan yang tak diharapkan agar segera menjadi seimbang kembali.

Tak ubahnya dengan pikiran, pikiran yang seimbang bukan pikiran yang tidak pernah melahap berita-berita buruk atau gosip yang bertebaran, namun ketika emosi kemarahan atau kesedihan hadir, munculah pula sebuah mekanisme untuk memafkan dan melepaskan dengan segera.

Tubuh yang mampu menahan atau tidak bereaksi tatkala racun mengalir kedalamnya memang sekilas terlihat sebagai tubuh yang kuat namun dalam jangka panjang hal ini sering menimbulkan penyakit yang mematikan.

Begitu pula dengan pikiran yang tak mampu melepas emosi yang mengendap, lama-lama ia akan menjadi berat dan menderita.

Teringatku dengan lelucon "Setiap orang ingin masuk surga namun tak seorangpun mau mati"

Semua manusia ingin tampil ringan tapi tak banyak yang mau belajar melepas dan menerima.