Biasa Berantem
Kemarin sore, sedang duduk ngobrol dengan sahabat lama di sebuah kedai di jalan protokol kota denpasar, terdengar suara seorang wanita berteriak histeris dan sekali-kali mengeluarkan kata keras dan lancip.
Saya menengok ke sumber suara, tapi hanya menemui sekelompok orang termasuk koki dan beberapa staf kedai tersebut yang berkumpul di pembatas tembok menyaksikan adegan yang saya sendiri penasaran dengan apa yang terjadi.
Beberapa menit kemudian suara teriakan meredah dan gerombolan penonton bubar, seseorang nyeletuk "Biasa... suami istri berantem".
Celetukan yg mencairkan penasaran saya dan sekaligus melahirkan penasaran baru, mengapa ada kata "biasa" pada kalimat "Suami Istri berantem".
Teringat beberapa waktu yang lalu ketika saya berbagi cerita pada sekelompok orang bahwa hubungan saya dan mantan pacar saya Kartika Damayanti sampai saat ini kurang lebih sudah berjalan sembilan tahun dan baru satu kali kami bertengkar dan itu tidak pakai jerit-jerit. Luar biasa bukan? ternyata tidak.
Yang luar biasa adalah komentar orang-orang itu, "itu tidak normal Pak, orang berpasangan itu harus ada bumbu berantemnya agar lebih sedap".
Inilah menariknya dunia ini, jika sudah tidak menarik, buatlah terbalik agar tetap menarik :)