Mengalir, Merendah
Begitu banyak saya mendengar kalimat yang sama dari sahabat yang sudah dalam tahap pencapaian spiritual yang dalam dan sahabat yang sedang berputus asa.
Kalimat itu "Hidup ini yang penting dijalani, mengalir aja"
.
Mengalir memang terlihat sebuah tindakan yang mudah, hanya mengikuti kemana nasib ini membawa, namun lihatlah lebih seksama beberapa syarat bagi air untuk bisa mengalir.
- Total Flexible, kita akan terbentur dan sakit bila tidak lentur, tetesan air berpisah dengan tetesan disebelahnya ketika ada benda yang memisahkannya dan tak sungkan kembali bergandengan lagi dikesempatan yg lain. Ia tak memilih teman atau sahabat, menyatu dan terpisah adalah kenyataan dalam hidup yang harus dilewati tidak pernah sama.
Heraclitus berkata "Anda tidak dapat menginjak sungai yang sama untuk kedua kalinya",
sungai selalu berbeda karena aliran air yang selalu mengalir.
Seperti hidup tidak pernah sama dari satu saat ke saat lainnya.
Mengalir artinya tidak melekat.
Masa lalu di tinggalkan bersama masa yang lalu, masa depan dibiarkan tergeletak pada masa depan.
Aliran air menyatu pada kekinian yang selalu berubah.
- Merendah.
Syarat mengalir adalah selalu pergi ke tempat yang lebih rendah dan lebih rendah lagi setiap harinya, sampai dititik dimana ia kehilangan dirinya dan bersatu dengan lautan.
Bagi siapa saja yang masih mengagungkan ketinggian, mendewakan kekuatan dengan kekakuan dan yang terlalu erat menggenggam konsep tentu perlu penyesuaian kembali bila ingin hidup mengalir.
Mengalir memang mudah jika keikhlasan membungkus penuh hati ini.
Keikhlasan sempurna terjadi bila seseorang tidak merasa menjadi siapa-siapa dan tidak pula merasa melakukan apa-apa.
Ia yang telah kehilangan egonya, menyatu dengan aliran semesta.
Pujian bagaikan hujan di hulu yang mendorong, makian bagaikan batu yang menghadang, namun keduanya tidak menjadikan air berubah, air tetap fleksible dan mencari tempat yang lebih rendah.
Mengapa aku harus mengalir?
karena air adalah unsur terbesar dari tubuh ini.
Kita adalah air,
pecahkan keakuanmu dan mari mengalir