Target dan Kontribusi

Mendekati akhir tahun seperti saat ini, banyak sekali muncul review tentang perusahaan sampai dengan skala negara.
Dari ratusan atau ribuan variabel yang tersedia, perhatian manusia modern lebih tersita pada pertumbuhan ekonomi.
Kalau sebuah negara bisa bertumbuh + apalagi lebih dari 5% artinya sukses.
Dan sebaliknya seolah nista bila pertumbuhan ekonominya negatif.
Kita seolah ingin membatalkan hukum alam, bahwa apa yang naik akan turun, yang tumbuh akan mengkerut dan yang muncul akan lenyap dan kemudian sebaliknya akan terjadi.
Saat ini setiap negara mempertahankan "mati-matian" agar selalu dan selalu bertumbuh, bahkan mengorbankan begitu banyak hal yang seringkali lebih berharga daripada kenikmatan yang didapat dari pertumbuhan tersebut.
Bila kita mau menaikan leher kita lebih tinggi sedikit, kita akan melihat sebuah konvoi besar yang berjalan berlawanan dengan apa yg mereka inginkan, yaitu Kebahagiaan.
Ketika seseorang mengingatkan mereka bahwa mereka menuju arah yg salah, jawaban yg di terima "Diam kau, kita sedang bertumbuh 6% pertahun"
Sebagian kecil sadar namun tak berani berbalik arah, karena yg berbalik di bilang tak waras.
Lihatlah, Amerika pernah dikenal dan dikenang sebagai negara dengan pendapatan perkapita terbesar juga menjadi jawara dalam penggunaan obat penenang China yang ekonominya bukan hanya menanjak tapi meroket dalam 20 tahun terakhir ini diikuti dengan angka bunuh diri tertinggi di dunia.
Disisi sebaliknya negara-negara yang penduduknya relatif lebih berbahagia, seperti Islandia, dimana kegagalan diterima bahkan dihormati.
Bhutan punya slogan "Gross National Happiness is more important than Gross National Product" yang di tempel di sekolah-sekolah.
Dunia ini bukanlah stadion tempat kita berlomba untuk mengeruk pundi harta sebanyak mungkin, namun sebuah rumah dengan taman bermain yang selayaknya kita rawat untuk anak-anak kita dan syukur2 bisa lebih indah sewaktu kita meninggalkannya.
Winston Churchill pernah berkata,
"kita hidup dari apa yang kita dapatkan dan kita bahagia dari apa yang kita berikan"
Bukan seberapa banyak yg kita dapatkan yg membuat kita bahagia tapi seberapa besar yg kita kontribusikan.
Selalulah ingat, bahwa diakhir hidup, kita tidak dinilai dari berapa banyak uang yg kita telah kumpulkan, besar rumah yang kita tempati, bagus mobil yang kita kendarai tapi berapa banyak jiwa yg kita sentuh selama kita menggunakan tubuh manusia ini.
Sahabat, Tetap akhiri tahun ini dengan merancang sebuah target yang fantastis untuk tahun depan, bukan target besarnya pengumpulan tapi banyaknya kontribusi.
Berbagilah maka anda akan berbahagia