Di taman yang sama, ada bunga yang berkembang setiap pagi dan mengkuncup setiap sore, ada pula yang tidak menentu, hanya ia sendiri yang mengetahui, sementara yang lain menunggu undangan matahari, suhu, kelembaban atau faktor lainnya, mereka berbahagia dengan kealamianya.

Yang tepat dan terprogram tidak mengejek yang tidak teratur, begitu juga yang tidak mempunyai jadwal tidak memuji yang teratur.

Begitupula dengan kekhidupan manusia, ada yang hidup berplaning ada juga yang mengikuti respon disaat itu.


Hidup menjelma damai ketika kita memahami keindahan masing masing.
Mata yang memandang lebih dalam melihat bahwa pada keteraturan ada ketidakteraturan begitupula yang tidak teratur ada dalam keteraturan.

Ada yang membandingkan antara mereka yang bekerja cepat dan lambat, ada yang menyalahkan juga ada yang menganalisa, membetulkan, ada juga yang memahami begitu juga ada yang melihat apa adanya.

Itulah kesempurnaan, yang membandingkan bekerja dengan kesadarannya saat itu dan level itu begitupula yang melihat apa adanya.

Bunga yang kuncup tidak serta mekar ketika orang yang kita angap suci mendekat begitupula tidak langsung menutup diri ketika orang yang kita anggap berdosa menciumnya.

Bunga, seperti matahari bulan dan lainnya hanya menjalankan dharmanya, tidak merasa mekar lebih baik dan kuncup lebih buruk, terbit tidak lebih perkasa dan terbenam tidak berarti loyo.

Akar tidak pernah iri pada bunga dan bunga tidak merasa lebih tinggi dari akar. Mereka percaya bahwa mereka diciptakan untuk mengemban tugas dan jalan hidup yang berbeda namun semuanya untuk tujuan mulia.