Orang lain mungkin membicarakan kebaikan saya, itu bukanlah masalah.
Orang lain mungkin membicarakan hal jelek yang ada dalam diri saya, sekali lagi itu juga bukan masalah.


saya bukanlah apa yang orang katakan pada saya, saya cenderung lebih cocok pada apa yang saya katakan pada diri saya.



Bertahun-tahun terbuang, tak terhitung energi tercecer karena keinginan kita untuk menjadi seperti yang orang lain inginkan.



Kita tidak sadar membunuh suara hati didalam dengan membungkamnya perlahan-lahan.
Kita melupakan kemampuan unik kita, kita mengabaikan harta tak ternilai di dalam, kita menggantikannya dengan ketakutan dan kekuatiran.



Hati menginginkan tinggal di tempat impian, bekerja sesuai hasrat namun lagi-lagi semua teramputasi dengan dongeng dari manusia yang takut akan masa depan.



Kita tidak lagi mempercayai Pencipta yang telah menghadiahkan keunikan diri yang dimana dari perbedaan itu kita bisa memperkaya dunia dengan corak yang lebih indah.



Seorang sahabat berkata,
"Tapi, mengikuti suara hati kan belum tentu bisa sukses?"

"Ya" jawab saya,
"Memang kalau tidak mengikuti kata hati bisa dijamin sukses?"

"Kalau keduanya tidak ada jaminan, paling tidak anda sudah sukses dalam satu hal, yaitu sukses mengikuti kata hati."



Sahabat, sebagian besar dari kita memiliki dua tangan, kita bisa gunakan untuk membungkam suara hati ini dan mendengar serta menyenangkan orang lain, atau gunakan untuk menutup kedua telinga ini dan mulai mendengarkan suara indah di dalam.