Sakit Lagi 2
Melihat comment dari status tentang sakit dan memandang Kartika ketika ia menyuapkan aku sesendok bihun yang tersisa dari makan siang Rigpa, teringatlah aku sebuah waktu.
Rigpa sedang sakit saat itu, dan seorang sahabat yang hendak berpisah berkata "Cepat sembuh ya Nak"
Tika lalu berkomentar, "Kami tidak memandang sakit adalah sebuah yang jelek dan perlu ditinggalkan segera"
Sakit memang sering terasa tidak enak, semuanya itu terjadi karena kita belum bersahabat dengannya.

Kita sudah terlalu terbiasa menolaknya, dan seperti kita ketahui apa yang kita tolak membuat kita menderita, apa yang di terima akan menghadirkan kedamaian.
Selalu ada sisi indah dan penuh makna dalam sehat dan sakit, mereka bagaikan dua Guru yang menghadirkan pelajaran yang berbeda, sayang bila kita tidak mau belajar dari salah satunya.
Memeluk sakit seperti memeluk saudara kembarnya yang benama sehat memang tidak populer, namun itu adalah jalan menuju kesembuhan.
Bolehlah diingat, bahwa mereka yang benar-benar sembuh adalah mereka yang tidak lagi mempermasalahkan apakah dirinya sakit atau sehat.
Mereka bukan orang yang cuek dan tidak perduli, tapi sebaliknya mereka sangat sadar bahwa keduanya adalah berkah yang indah.
"Trus sebaiknya ngomong apa dong Mbak, kalau ada yang sakit?" Tanya sahabat yg hendak bergegas itu.
"Semoga rasa sakit yang hadir menumbuhkan kesadaran yang bermakna".