Ruwet Bin Tewur
Diobrolan kedai kopi beberapa waktu lalu, seorang sahabat yang bergelar Guru kehidupan, Ifan Winarno berkata "Solusi haruslah lebih simpel dari masalahnya, mirip seperti gembok dan kunci, gembok besar sementara kunci selalu lebih kecil dari gemboknya"
Om saya si Albert Einstein pernah juga berkata bahwa "Masalah penting yang sedang kita hadapi tidak dapat kita pecahkan pada tingkat berpikir yang sama seperti ketika kita menciptakan masalah tersebut"
Dari dua pelajaran di atas, saya menyimpulkan bahwa setiap hari yang bertambah dalam usia ini haruslah kita menjadi lebih simpel dan simpel.
Tapi apa yang terjadi di dunia ini berkebalikan arah. kita semua lahir dengan pikiran yang sederhana, semakin hari semakin kusut.
Semakin dewasa seseorang, semakin banyak yang dipikirkan. Semakin modern peradaban, semakin ruwet keadaan mental manusianya.
Pendidikan ditambah teknologi yang digadang-gadang memberi banyak solusi acap kali memberi masalah yang lebih kompleks.
Kita ingin mendapat pengakuan, pujian, penerimaan; dari keinginan ini kita berusaha untuk terlihat hebat.
Membuat diri terlihat hebat memerlukan trik yang tidak sederhana, padahal mereka yang hebat adalah mereka yang tampil apa adanya.
Tidak salah bila seorang Guru Zen bertutur, "Setiap orang yang saya kenal setiap hari mencoba untuk menjadi lebih pintar, sementara saya setiap hari mencoba untuk menjadi lebih sederhana dan tidak rumit."
Salam Sederhana dari murid yang masih banyak keruwetan ini.