Belum berhenti dengan sempurna, seorang porter mendatangiku,

"Dibantu pak bawaannya?"
,
"Berapa?" tanyaku
,
Ia pun balik bertanya "Berapa tas?"
,
Tadinya aku mau mejawab dua tapi kuputuskan "Tiga"
.
Ketiga tas/koper itu berat-berat, awalnya saya ragu, mungkin dua aja yang dibantu dan satunya biar saya tenteng.


Ternyata tanpa ragu dia menyebut angka yang tak kutawar, dengan segera dia memainkan jurusnya dan menuju keluar meninggalkan kami.


Saya menggendong Rigpa dan Kartika dibuatya setengah berlari mengikutinya, turun tangga dan naik tangga menyelususri lorong stasiun, sepertinya gampang banget.



Pikiran saya membandingkan diri saya dan porter yang masih muda itu, mirip seperti saya dan Rigpa yang mengankat kelapa.

Bagi Rigpa kelapa berat sekali sementara saya mengangkatnya dengan satu tangan.



Saya yakin hampir semua pembaca status ini dalam hatinya mengatakan "Ya itu kan memang pekerjaannya" dengan kata lain angkat mengangkat itu memang spesialisasinya. 


Ototnya berkembang dan terlatih dengan baik karena ia melatihnya setiap hari, walaupun latihan itu bukan untuk pekerjaan melainkan sebaliknya pekerjaannyalah yang melatih ototnya berkembang.



Kekuatan, kemampuan, keahlian semuanya terbentuk dengan baik berkat satu proses yang bernama; Latihan.



Bila kita yakin kalimat atau statement diatas ini, maka kita tidak akan ragu juga bahwa kesabaran, welas asih, sukacita bahkan cinta sekalipun juga adalah buah yang tumbuh dari siraman latihan yang berulang-ulang.



Sabar bukanlah bawaan lahir, orang yang sabar adalah orang yang melatih dirinya sendiri atau seperti porter tersebut ,pekerjaannyalah yang memberi kesempatan untuk memperkuat otot sabarnya.



Menghadapi pelanggan yang komplain, bos yang galak, pasangan yang tidak mendukung, anak yang selalu penasaran, aktif dan berpendirian kuat awalnya bagaikan 'Beban' yang kerap menyakitkan, namun jika dihadapi dengan penuh kesadaran, 'Beban' itu akan menghadiakan otot mental yang kuat nan lentur.



Ketika aku lemah setiap barang terasa berat, ketika ku kuat semuanya bagaikan permainan yang menyenangkan, begitu pula bila otot emosi kita lemah semua orang terasa seperti ingin menyakiti hati ini, sementara bila telah terlatih sabar, maka setiap kejadian yang berjalan adalah berkah yang selalu indah nan mempesona.