Pembalut Kain
Bulan desember lalu di panggung Health Environment and Vegan Expo Surabaya, saya dan Kartika Damayanti mendapat sebuah hadiah pertanyaan yang membuat kami berpikir dan mencari jawabannya, "Anda telah menjalani hidup sealami mungkin, khususnya untuk Mbak Tika, bagaimana dengan pembalut yang Anda Gunakan?".
Kita tahu banyaknya sampah Pembalut dan susahnya benda itu di daur ulang?
Tika waktu itu menjawab "kita berdua memulai segalanya tidak tindakan yang extrim, kami melakukan dengan bertahap, dari menemukan pengganti sabun, lalu shampoo, foam pencukur untuk gobind, pengganti bedak dan seterusnya. baru-baru ini kami juga menemukan dan saya langsung mengganti Pad yang mencegah air susu ibu menetes selama menyusui dengan yang re-useable"
"Memang saya masih menggunakan pembalut yang populer dipasaran, yaitu sekali pakai dan buang. Kami menyadari itu bukan cara yang terbaik, namun kami belum menemukan penggantinya, namun tanpa diminta kami percaya, ketika waktunya datang, alam akan menuntun kami untuk mendapatkannya." lanjut Tika. "Dan bila sudah ketemu kami akan sebarkan berita baik ini, dan semoga tahun depan acara yang sama kita bisa bertemu lagi"
Dua minggu lalu pagi hari kami ke pasar Ubud untuk membeli buah, kami diingatkan lagi dengan pertanyaan peserta di surabaya tersebut dengan tergeletaknya puluhan pembalut habis pakai di jalan masuk kepasar.
Miris melihat itu, lagi-lagi terucap dalam hati harapan untuk menemukan sesuatu yang lebih baik.
Eureka - sekitar seminggu lalu saya menemukan dua jenis brosur di sebuah toko organik tak jauh dari rumah kami di Ubud.
Keduanya adalah brosur tentang 'tamu bulanan' yang memang mampir di setiap bulannya.
Yang pertama adalah benda yang berbentuk cup, dimana agak tidak lazim bagi wanita Indonesia dan Tika dan saya tidak terlalu tertarik. Bagi yg ingin tahu lebih lanjut silakan chek di http://en.wikipedia.org/wiki/Menstrual_cup.
Yang kedua adalah seperti pembalut pada umumnya namun bisa dicuci ulang dan dipakai berkali-kali.
Walaupun baru brosur (barangnya habis), kami senang sekali, kegirangan ini mendorong mulut kami untuk mewartakan produk ini ke teman-teman yang bertemu.
Semuanya reaksinya adalah mulut terbuka dengan gigi rapat seperti ketika seseorang berkata huruf 'i' lengkap dengan kerutan di dahi.
"Itu kan kotor?"
"Apa ngga jijik?"
"Repot, trus higienisnya gimana?" dan puluhan pertanyaan lain meluncur yang dilandasi oleh ketakutan.
Memang tidak mudah untuk mencairkan persepsi yang telah membatu, seperti mengatakan bahwa kecoa adalah salah satu binatang yang ter-higienis.
Walaupun ada bukti, riset dan jurnal, tidak serta merta semua fakta teruji tersebut mau ditelan apalagi dicerna.
Sesuai janji pada peserta expo tersebut kami langsung membuat janji untuk bertemu si pembuat benda ini yang ternyata adalah wanita jepang yang bersuamikan pemain gamelan dari ubud.
Ia membuka pembicaraan persis seperti apa yang tertera di brosur:
"Bali is a small island. Bali does not have a good facility for non-organic waste like used disposable menstrual pads."
Namun dengan bahasa indonesia yang aksennya bali banget, alias tidak ada kesan jepang-jepangnya.
Ia melabelin produksinya ini dengan nama Rungu, dan berikut ini adalah berbagai keuntungan yang menurut saya diutarakan dengan jujur dan dengan niat untuk kebaikan kita semua.
Berikut berbagai Keuntungan memakai pembalut kain, selengkapnya bisa dilihat di www.dewirungu.com
Pembalut kain punya banyak keuntungan. Tidak hanya ramah lingkungan, pembalut jenis ini juga bisa mengurangi stress yang sering dialami wanita
pada saat datang bulan, sehingga Anda bisa menikmati hari-hari ‘bulanan’ Anda dengan tenang dan nyaman.
Pembalut kain dari Rungu sangat halus dan lembut, tidak menyebabkan gatal pada kulit dan tidak menimbulkan bau. Oleh karena itu, segala ketidaknyamanan selama datang bulan bisa berkurang, serta masalah bulanan seperti PMS, sakit perut dan jadwal datang bulan yang tidak tetap juga akan berkurang.
Menggunakan pembalut kain membantu merubah cara pandang Anda dengan menyadari bahwa datang bulan tidak lagi tampak ‘kotor’ seperti ketika Anda menggunakan pembalut biasa.
Dan mengetahui dan merasakan fakta baru bahwa apa yang keluar dari tubuh Anda bukanlah sesuatu yang kotor akan membuat Anda makin percaya diri dan menikmati saat-saat datang bulan.
Mencuci sendiri pembalut kain Anda memberikan kesempatan emas untuk memeriksa cairan yang keluar yang membawa informasi penting mengenai kondisi kesehatan Anda.
Dan pasti ada banyak kebaikan lainnya yang tidak terlihat.
Kami tidak tahan untuk menyebarkan berita juga bendanya, jadi akhirnya kami boyong beberapa untuk nangkring di stand Wisdom Shop yang launching di Compassion Festival 1 mei - 2 juni 2012 di Mall of Indonesia, Kelapa Gading, Jakarta.
Memang tidak mudah melawan arus kepraktisan dan kecepatan di jaman modern ini, jalan yang kami pilih adalah jalan yang jarang dilalui dan bertumbuh lambat.
Sama sekali tidak ada niat untuk terlihat beda atau unik, kami hanya mempercayakan hati dan kesadaran untuk menuntun langkah ini.