Cicak
Cicak itu sepertinya tak berdaya, ia diam saja tatkala disentuh.
Saya memanggil Rigpa, dan ia pun datang lengkap dengan kaca pembesarnya.
Dirumah kami, ada berbagai peraturan tak tertulis selain tidak
Cicak itu sepertinya tak berdaya, ia diam saja tatkala disentuh.
Saya memanggil Rigpa, dan ia pun datang lengkap dengan kaca pembesarnya.
Dirumah kami, ada berbagai peraturan tak tertulis selain tidak
"Kita tak mungkin bisa hidup tanpa palm oil"
Itulah sekilas yang saya ingat terucap dari seseorang dalam diskusi semalam setelah nonton film dokumenter Heart of Haze yang bercerita tentang kebakaran
"Jangan masukan pohon ke dalam kelas, melainkan bawalah anak-anak itu ke bawah pohon" Rabrindanath Tagore.
Alam adalah guru besar, biarkan ia menopang, mengayomi dan memeluk kita sewaktu kita belajar.
Panas,
Berulang kali aku menemukan Guru yang terhormat, para pejabat, mereka yg berpangkat, dan orang beken hidup di dua alam.
Menggunakan topeng plus masker sewaktu beratraksi dikolam publik dan berjalan, berkata,
Tidak ada rengekan, tak ada tangisan, sebaliknya ia dengan santainya mengatakan "Tidak apa-apa, tidak apa-apa".
Sejak kecil ia mengagumi pisau, kami memilih mengatakan "Hati-hati" tanpa menambah dengan kalimat yang menakut-nakuti
Aku bertemu mereka yang mengasihani sahabatnya yang memberi ucapan Selamat Natal.
Tak lama kemudian aku bertemu dengan mereka yang mengasihani mereka yang menolak memberi ucapan Selamat Natal.
Aku berpikir keduanya
Banyak ku lihat status selamat tinggal 2015 dengan tambahan beberapa kata dan selamat datang 2016 dengan beberapa tambahan kata harapan atau impian.
Seperti alam tidak mengenal tahun, hidup pun tidak
Kita perlu sekali untuk membiasakan diri dan membiasakan anak kita untuk menjadi biasa.
Bukan anak saja, melainkan orangtualah yang sering meminta perhatian dari anak, dan contoh yang paling sering adalah
Obrolan ParENTING bersama mbak Gracia di pasar ragam.
Anak-anak dilahirkan untuk menuntun kita sebagai orangtua masuk ke dalam dan menyembuhkan luka-luka batin, bukan sebaliknya dengan kemasan bahasa “Mendidik” atau “Mendisiplinkan”
Seminggu ini beberapa orang mengkritik tulisan juga sewaktu saya memberikan seminar, saya cukup terkejut dengan apa yang saya rasakan, sepertinya kritikan itu tidak menyentuh bagian dalam diri saya.
Sebaliknya sudah
Sedari kecil baik di rumah dan di sekolah kita diajari bagaimana untuk mencapai, meraih, menggenggam.
Kita terdoktrin bahwa untuk bahagia kita perlu mencapai kondisi tertentu.
Tak henti-hentinya Kita mengasah tangan
Saya lagi di Jakarta waktu itu, dan mendapat kabar bahwa panas badan Rigpa belum turun, malah cenderung naik.
Setelah menutup sambungan telepon, teman di sebelah saya bertanya "Sudah beberapa hari