Pepatah Tiongkok mengatakan "ketika badai datang, sebagian orang membangun tembok dan sebagian lain mendirikan kincir angin"
Setiap kejadian datang dengan kenetralan yang sama, bagaimana kita melihatnya yang melihat berbeda.
Para ahli menyatakan ketika seseorang riang gembira, apa yang terjadi di otaknya sama seperti ketika orang tersebut sedang stress.
Kondisi pikiran natural adalah yang netral, tidak banyak gerakan di bathin, itulah kedamaian, itulah keheningan, namun tidak "seru" kata orang modern.
Kata "Masalah" dalam bahasa inggris adalah "problem" dari bahasa latin pro (maju) dan balein (menggerakan). Jadi setiap masalah adalah sebuah hadiah yang membuat kesadaran diri terkerek naik namun syaratnya masalah itu dihadapi, di dekap, dan dirawat.
Sewaktu kita lahir, masalah bukanlah masalah karena kita bebas penghakiman, kita melihat semuanya netral, lalu kita belajar memisahkan mana yang baik dan buruk, kita berusaha mencari yang baik, yang positif dan menendang yang negatif dan yang kita rasa salah.
Namun mereka yang telah gelisah dan jenuh dengan baik buruk, utung rugi, menang kalah di luar tentu akan melangkah melangkah melewati dualitas dan mencari ketenangan di dalam.
Mereka adalah orang yang telah sembuh karena tidak mempermasalahkan sehat atau sakit.
Mereka adalah orang yang beruntung, karena sudah melewati rasa mendapatkan dan kehilangan.
Mereka yang hidup di saat ini, tidak membandingkan lagi , yang positif tidak digenggam dan yang negatif tidak ditendang.
ia menikmati sengat panas matahari dan setiap tetesan hujan bagaikan berkah semesta.