Mengapa Anda Memerlukan Sakit Ini?
Akhir-akhir ini saya didatangi beberapa sahabat, teman juga orang yang baru saya kenal dan menanyakan bagaimana melakukan penyembuhan secara mandiri atau self healing.
Ada yang sedang sakit datang, ada pula yang datang mewakili keluarga atau sahabatnya yang sedang perlu penyembuhan.
Sudah sejak lama saya tidak begitu tertarik dengan sakit yang dialami seseorang, pola atau kebiasaan hidup yang dijalani yang menyebabkan sakit itu muncul adalah lebih penting, namun ada lagi yang lebih utama, yaitu bagaimana sikap bathin seseorang ketika mengetahui dirinya sedang sakit.
Mengetahui pola hidup fisik yang menyebabkan sebuah penyakit muncul adalah hal yang jauh lebih muda dibanding mengetahui pola pikiran yang selama ini berputar di dalam otaknya, tapi ada sesuatu yang perlu sekali kita ketahui ketika kita sakit, yaitu ; mengapa kita memerlukan sakit ini?
Ketika saya tanyakan, hampir semua menjawab "Tidak pak, saya tidak memerlukan sakit ini, siapa orang yang memerlukan sakit?" tanya mereka balik.
Secara pikiran sadar pasti tidak ada orang yang memerlukan penyakit tapi pikiran bawah sadar hanya akan menjawab ketika kita menggali ke dalam.
Sakit bisa terjadi karena kita menginginkan sesuatu yang kurang, misalnya perhatian dari seseorang atau keluarga, sakit juga bisa sebagai cara diri untuk menghindari masalah rumit yang sedang terjadi.
Menggali kedalam dan mengetahui serta menyadari mengapa kita memerlukan sakit ini adalah pondasi dari kesembuhan.
Ini juga merupakan jawaban dari pertanyaan yang bertahun-tahun menggantung di benak saya "Mengapa sebagian besar yang sedang sakit tidak mau merubah pola hidupnya?"
Mereka terkesan tidak ingin sembuh secara alami.
Yang kanker lebih memilih kemo daripada berpuasa, menjadi vegan atau melakukan meditasi, yang memiliki kista atau mium memilih operasi dibanding mengganti pola hidupnya, bahkan yang obesitas memilih liposuction dibanding olaraga.
Lepas dari pengetahuan yang dimiliki, lepas juga dari malasnya melewati proses yang panjang, yang menjadikan seseorang susah menganti pola hidupnya adalah mindset yang selama ini mencekik erat.
"Saya ini sudah sakit, masa harus 'Disiksa' lagi dengan makanan mentah seperti ini" ungkap beberapa orang yang saya temui.
Pengalaman sakit sewaktu kecil dan mendapatkan manjaan dari orangtua adalah pengalaman yang masih melekat pada banyak orang.
Sakit harusnya di buat senang, diusahakan dituruti keinginannya, sementara mengubah pola dengan makan sayur, meditasi, puasa atau yoga adalah sesuatu yang baru yang tak pernah dilakukan, dan sudah pasti awalnya memerlukan adaptasi untuk menjadi enak.
Obat yang baik bukanlah obat yang menekan rasa tidak nayaman menjadi nyaman, namun mengeluarkan akar ketidakseimbangan.
Memang tidak nyaman, bahkan tidak ada enak-enaknya pada awalnya, namun sadarilah di alam ini selalu ada hasil yang setara dengan proses yang kita lewati.