Mengapa Aku Bangun dan Sahur?
Entah apa yang mendasari, seseorang yang baru mem-follow saya di twitter bertanya @gobindvashdev sahur jg kah? :D
saya menjawabnya, Tahun ini hampir tidak pernah tapi selalu berbuka dengan salad :)
Memang saya jarang sekali makan sahur tahun ini, kalaupun sahur hanya beberapa potong buah dan air putih, lebih benarnya air bening :).
Sementara buka saya selalu awali air bening dan buah, lalu setengah-sejam kemudian melahap berjenis-jenis sayuran mentah.
Teringat sekali bagaimana di awal-awal saya melakukan kegiatan puasa belasan tahun yang lalu, saya yang biasanya tidak pernah bangun di dini hari memaksakan diri untuk bangun sahur.
Dengan kata lain saya termotivasi oleh ketakutan saya yaitu kelaparan di siang hari.
Pernah ada masa hampir sebulan penuh dibulan Ramadhan saya tidak tidur dan ngobrol sampai sahur, sehingga menjelang matahari terbit, saya tidur pulas karena perut penuh dan bangun hanya beberapa jam menjelang buka.
Saya sama sekali tidak menyalahkan diri saya atas apa yang telah saya lakukan, saya hanya tersenyum melihat cara diri ini bertumbuh.
Dini hari ini aku terbangun dengan pertanyaan keras didalam diriku.
"Mengapa engkau bangun sepagi ini?"
"Untuk makan sahur" jawabku,
"Apakah engkau sahur karena ketakutan kelaparan disiang hari?"
"Rasanya tidak"
"Mengapa engkau memilih untuk berpuasa?"
belum sempat aku menjawab,
"apakah engkau masih termotivasi oleh ketakutan api neraka, keinginan masuk surga atau karena Cinta semata ?"
Pertanyaan terakhir ini menggiringku melafalkan Doa indah Rabiah Al Adawiyah
”Tuhanku. Jika aku menyembahMu karena takut pada api neraka, maka masukkan aku di dalamnya!
Dan jika aku menyembahMu karena tamak kepada surgaMu, maka haramkanlah aku daripadanya!
Tetapi jika aku menyembahMu karena kecintaanku kepadaMu, maka berilah aku kesempatan untuk melihat wajahMu yang Maha Besar dan Maha Mulia itu.”
Selamat mencintai Puasa