Seharian hujan dan orang-orang itu berkata " hari ini ngga ada matahari"
Memang matahari tidak terlihat, tapi itu bukan artinya matahari tidak ada, meski malam hari sekalipun matahari tetap ada dan selalu bersinar, hanya saja keberadaannya terhalang oleh awan .

Begitu juga tidak ada orang yg tidak mempunyai kualitas baik dalam dirinya. orang yg di beri label sebagai orang jahat adalah ia yg kualitas baiknya sedang terhalang.

menghakimi orang yg berbuat tidak berdasarkan kasih dengan memberi hukuman, cacian, atau pikiran negatif akan membuat lapisan penghalang menjadi lebih tebal.

Sadarkan mereka dengan bahwa mereka punya kualitas indah dan berharga dalam dirinya.

saya sering merasa malu ketika sadar bahwa saya mempunyai pikiran negatif pada seseorang, apalagi pikiran itu sudah terucap.
Terlebih setelah mengetahui apa yg di lakukan suku Babemba di pedalaman Afrika. kita merasa sebagai orang yg terpelajar dan mengerti banyak hal dengan pencapaian yg tinggi. kita merasa lebih beradap dari pada orang2 tersebut. kita membanggakan diri karena telah memeluk agama yg kita yakini kebenaran dan kesuciannya.

berikut ini adalah kebijaksanaan suku Babemba yg sangat perlu kita renungkan dalam kehidupan modern kita.

Dalam tradisi suku Babemba di Afrika Selatan, bila ada seseorang dalam suku tersebut melakukan tindakan yang tidak bertanggung jawab atau berbuat tidak adil, ia diletakan sendiri di tengah alun-alun desa tanpa belenggu apapun, kemudian seluruh penduduk desa menghentikan semua aktifitas hariannya, berkumpul mulai dari anak kecil hingga yang paling tua membentuk lingkaran mengelilingi orang tersebut.
Kemudian satu per satu setiap orang di suku itu mengutarakan tentang kebaikan yang pernah di lakukan sepanjang hidup orang tersebut. Mereka mengungkapkan semua kebaikan yang diingatnya dengan cinta, mengulang segala hal positif dengan detil tanpa membesar-besarkan, dan merapal semua kekuatan yang terdapat di dalam orang tersebut dengan rinci dan tulus.

Ritual ini biasanya menghabiskan waktu berhari-hari, dan pada akhirnya, lingkaran ini membubarkan diri dengan upacara perayaan yang penuh kegembiraan sebagai simbol untuk menyambut kembalinya orang tersebut pada komunitas suku itu.

Suku Babemba sepertinya mengerti benar pepatah para bijak “jangan kutuk kegelapan namun nyalakan lilin”, mereka tidak mengutuk tindakan gelap, bahkan mengunjingkanpun tidak. Mereka sadar bahwa menjelekan orang lain tidak lebih baik daripada tindakan orang yang dibicarakan.