Masalah Besar Orang Besar
Inilah masalah besar pada 'Orang besar', masalah penting pada 'Orang penting'.
Semakin seseorang merasa dirinya hebat, penting, atau kaya, biasanya ekspektasi besar juga mengiringinya.
Mulai dari rasa makanan, fasilitas yang ada juga sikap yang ingin dihormati dan dihargai.
Saya selalu ingat point pertama dari 10 point yang diberikan dalam kelas basic Kriya Yoga Art of Living yang berbunyi 'Expectations Reduce the Joy', 'Ekspektasi Mengurangi Sukacita'.
Berkebalikan dengan kelas-kelas motivasi juga kelas di sekolah bahwa kita diminta berusaha mencapai keinginan-keinginan kita.
Seolah hidup harus mempunyai tujuan berupa materi tertentu, gelar tertentu, posisi tertentu dan kita belajar dan bekerja di kehidupan ini adalah untuk menggapainya.
Kita telah lama melupakan bahwa yang kita cari adalah kebahagiaan, kedamaian hati.
Saya masih mengingatnya, ketika bertahun-tahun tidak memegang rupiah, makanan apapun yang tersedia didepan, saya melahapnya dengan rasa enak dan syukur, sekarang ketika perut lapar, pikiran langsung membelah kebeberapa pilihan, muncul gambar makanan di resto ini dan itu.
Sepuluh tahun lalu, bila saldo di tabungan berjumlah 3 juta, rasanya sudah menjadi orang kaya, bisa kemana-mana dan beli apa saja, sekarang ketika saldo kurang dari 10 juta rasa was-was berkunjung.
Dulu tidur dimana saja ok, mau di karpet, tikar atau papan ayo-ayo saja, sekarang ketika di undang menjadi pembicara, ekspektasi besar sering menyelinap.
Tentu secara naluri manusia berusaha meghilangkan ketidaknyaman yang hadir, namun menariknya kita menghilangkannya dengan cara meraihnya bukan dengan menerima apa yang tersedia.
Kita berusaha, bekerja mati-matian untuk mencapai keinginan kita, pepatah 'Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin' sering diterjemahkan bahwa kita harus berusaha hidup di standart yang lebih tinggi setiap saatnya.
Kita tidak perduli bahkan tidak terpikir bahwa kemewahan yang kita inginkan itu ditopang oleh bumi yang sudah semakin berat, dengan kata lain tambang dikeruk, hutan dibabat, tanah dieksploitasi untuk keinginan-keinginan kita yang tak pernah ada batasnya.
Kita tidak berusaha sebaliknya dan menyadari bahwa semua yang kita inginkan adalah ilusi, adalah ego.
Keinginan untuk dipuji, dihormati, diterima, dihargai dan sejenisnya adalah candu yang menggrogoti jiwa kita.
Sementara pemikiran bahwa diri akan merasa aman bila mempunyai saldo tinggi, rumah sendiri adalah asumsi yang tidaklah valid.
Orang yang hebat adalah orang tidak memerlukan lagi penerimaan, penghargaan dan semua candu dari luar.
Orang kaya adalah orang yang telah terpenuhi semua keinginanya, mereka yang masih mempunyai keinginan, tak perduli berapa harta yang dimiliki, masihlah miskin.
Orang penting adalah orang yang sadar bahwa hal terpenting di dunia ini adalah mengenal dirinya sejatinya
Masalah manusia adalah di dalam dirinya, kurangi bermain keluar.
Ketakutan, kecemasan ada di dalam, mari masuk dan sadari bahwa Kebahagiaan yang kita inginkan tidak mungkin diraih dengan jalan pencapaian namun penerimaan.