MANUSIA MENCIPTAKAN TUHAN
Tuhan menciptakan manusia, atau manusia yang menciptakan Tuhan?
Sebagian besar sudah sepakat, kita semua diciptakan Tuhan, namun Tuhan yang seperti apa?
Dengan kemampuan otak yang terbatas ditambah penjara kepercayaan setempat, adat istiadat, mitos, kita menggambarkan, menjelaskan, mempersonifikasikan Tuhan.
Lalu dengan keyakinan menggebu buatan kita, kita menyalahkan, menghina bahkan membunuh produk asli dari Tuhan.
"How do we know what we know?"
Adalah pertanyaan yang tak perlu dijawab melainkan dimengerti, dipahami untuk meluaskan pandangan pikiran kita.
Apakah kalau saya lahir di Iraq atau Israel saya akan mempunyai pemikiran seperti ini?
Banyak yang bertanya pada saya "Mas, boleh tahu ngga, Agamanya apa?"
Sering saya menjawab "Sama dengan yang Anda yakini"
"Wah kita satu saudara" katanya.
Apakah ini artinya kalau saya menjawab berbeda , maka kita bukan bersaudara.
Bagaimana kita terbiasa mereduksi keterhubungan kita dengan setiap makhluk yang terlahir dari rahim semesta yang sama menjadi bingkai yang lebih sempit berupa keyakinan atau kepercayaan?
Setelah berkenalan lebih dalam sering terjadi Penyempitan dan pendangkalan.
Ooh kamu Syiah tho?, (artinya kamu bukan Islam)
Ooh kamu kelompok Yehova? , (itu kan sesat)
Ooh kamu pengikut Sai Baba ya? (itukan bukan agama)
Jadi kamu itu Atheis? (Pasti orang ini masuk neraka)
Dengan menghakimi orang lain "Salah", tidak membuat kita menjadi "Benar"
Sesuci apakah diri ini sehingga berani mengklaim orang lain sesat?
Kalimat "Tuhan ada dimana-mana", berubah menjadi "Ada Tuhan di kelompok ku dan ada setan di mereka"
Agama yang selayaknya menjadi menjadi panduan untuk kita masuk ke keheningan melalui doa, zikir, renungan, meditasi acap kali menjelma menjadi ajang perlombaan, perdebatan dan percekcokan.
"Ada dua Tuhan, Tuhan yang menciptakan kita dan diciptakan oleh kita" kata PK di film yang berjudul sama dengan namanya.
Kita berlomba meletakkan Tuhan yang kita buat di singgasana megah penuh ego sementara Ia yang menciptakan kita semua hanya dapat ditelusuri lewat jalan sederhana, hening dan penuh keikhlasan.