Sewaktu cuaca terik tempat ini diisi oleh orang dewasa yang menampilkan kelenturannya dalam menekuk bagian tubuhnya, selama hujan deras hanya anak-anak yang berani bermain lepas menikmati karunia alam.

Setelah lebih dari sejam menari dalam hujan, seorang ibu berbicara "Hei cepat keringkan bandanya dan ganti baju, nanti kamu sakit"

Rigpa langsung menoleh ke saya yang saat itu didekatnya.


"Kami tidak menghubungkan hujan dengan sakit Bu" jawab saya. 
"Lho nanti kan kalau masuk angin terus jadi sakit gimana?" Jawabnya sontak.
"Seperti panas extrim selama 1,5 hari festival adalah baik begitupula sama baiknya dengan hujan deras di penghujung festival ini."

Sebagian besar orangtua memasung anaknya untuk tidak bermain hujan karena menghindari rasa tidak berdaya sewaktu anaknya sakit.

Semua berawal buruknya hubungan kita dengan rasa sakit atau rasa tidak nyaman di dalam diri kita sebagai orangtua.

Bukannya kita memperbaiki hubungan kita dengan rasa tidak nyaman didalam, sebaliknya kita malah kita menghindarinya dengan cara memaksa anak.

Seringkali saya melihat para orangtua berkelakuan menarik, mereka takut pada alam yang merupakan hadiah terbesar dari Pencipta namun berani memberikan gula sintetis yang merusak kekebalan tubuh manusia.

Bukannya membiarkan alam membentuk kekebalan tubuhnya namun percaya pada kimia untuk melindunginya.

Dan satu hal lagi yang patut diingat dan disadari bahwa sebagian besar bahkan mungkin lebih dari 90% dari ketakutan kita tidak terjadi, kalaupun terjadi biasanya tidak semenakutkan bayangan didalam.

Rigpa kemarin malam terbangun beberapa kali karena batuk, setelah hujan-hujanan yang gembira, sampai saat ini masih pulas tanpa suara batuk sekalipun.

Seperti dalam yoga, kita bukan hanya membentuk pose sambil bersahabat dengan rasa sakit namun juga menyelami filosofi didalam gerakan tersebut.

Rigpa dengan Tree pose (Vriksasana) ditengah cuaca yg kontras seolah ingin mengingatkan bahwa semua makhluk bagaikan daun dipohon yang sama,
Marilah saling menjaga dan merawat, hidup seimbang dan bertumbuh bersama.