Kita lahir bahagia dengan ego yang sangat tipis dan melihat semua apa adanya.

Lalu kita didik memisahkan benar dan salah, kita di dorong kearah baik dan menghindari yang buruk.

Hidup pun berlalu dengan genggaman kuat pada apa yang diyakini benar dan tolakan pada apa yang di anggap sesat.

Genggaman menghadirkan ketegangan, sementara setiap penolakan meengundang penderitaan.

Beberapa orang sadar dan mulai berbalik, bukan lagi menumpuk melainkan meluruhkan ego nya.

Tidak lagi bermain ke luar tapi kembali masuk ke dalam.

Tidak semakin menegaskan sebaliknya menghapus garis pemisah benar dan salah.

Ia tidak tertarik lagi pada kemana kehidupan membawanya, ia hanya ingin kembali ketempat ia berasal.

Berlatih dan berlatih untuk kembali menjadi anak-anak yang melihat apa adanya, kembali pada Kesadaran yang dahulu dimiliki dimana yang positif tidak digenggam dan yang negatif tidak ditendang.

Ya, kembali ketempat dimana kita memulai seperti apa yang dikatakan T.S Eliot,
"Kita tidak boleh berhenti menjelajah dimana akhir dari semua penjelajahan tersebut akan tiba di tempat di mana kita memulai dan baru menyadari tempat tersebut untuk pertama kalinya."