KETIKA ANAK LAPAR
Sering kali saya menjumpai terutama Ibu yang galau ketika anaknya merasa lapar.
Apalagi ketika lapar menimbulkan suara tangisan, biasanya kepanikan timbul, dan panik ini sering memaksa orangtua mengambil makanan seadanya atau menyiapkan sebisanya, kalau ada kemasan maka itulah yang menjadi pemadam kelaparannya.
Tindakan yang sering disebut sayang anak atau cinta ini kalau mau dilihat secara dalam dan jujur berawal dari jeleknya hubungan diri ini dengan rasa tidak nyaman di dalam.
Dengan kata lain bahwa orangtua bangun lebih pagi menyiapkan makanan dan membawa makanan lebih setiap pergi keluar karena menghindari rasa tidak nyaman yg hadir ketika mendengar tangisan lapar anak.
Bagi saya menahan lapar beberapa saat adalah latihan yang cukup baik, latihan ini adalah bekal anak untuk menghadapi kondisi yang tidak menentu dimasa depan.
Memang banyak orang yg sakit. Dan bahkan meninggal karena kelaparan tapi kita perlu juga tahu bahwa jauh lebih banyak orang yang mendapat penyakit dan meninggal karena kekenyangan atau kebanyakan makan.
Nutrisi yang tinggi kalori yang tersedia dimana-mana memang enak untuk lidah namun kita tentu tahu semua itu membuat organ lain menderita.
Meminta anak menunggu atau membantu menyiapkan makanan bukan hanya membuat ia terlatih menahan keinginan namun juga membuat ia mengetahui bahwa setiap hal di dunia ini terjadi karena adanya proses.
Kami berada di rumah hanya 30% sementara sisanya hidup kami di jalan, makan diluar sudah menjadi kebiasaan karena sudah disediakan oleh pihak-pihak yang mengundang.
Untuk itu kami sering membawa blender dan panci sendiri karena paling tidak ketika breakfast Rigpa bisa terlibat dalam membuat green smooties nya.