JARI DAN RIGPA
Ini adalah Jari dan Rigpa, mereka berkenalan sewaktu usianya baru beberapa bulan di klinik @bumisehatbali yang legendaris itu.
Mereka mempunyai masalah yang sama waktu itu, yaitu kolik.
Setiap hari beberapa kali berteriak, meronta terkadang berjam-jam karena ketidaknyamanan yang dirasakan.
Karena masalah yg serupa, saya dan @tika_kd berkenalan baik dengan kedua orangtua Jari yang berasal dari Australia dan Taiwan.
3 tahun kemudian entah angin apa yang membawa, Jari sekeluarga menjadi tetangga depan rumah kami.
Jadilah teman yang lama terpisah ini bergabung kembali.
Sewaktu berpisah mereka belum bisa berbicara, sekarang Rigpa berbahasa Indonesia sementara Jari Inggris dan Mandarin.
Setiap hari mereka bergantian saling menghampiri, terkadang dirumah kami terkadang dirumah Jari, terkadang bertemu diantaranya atau di pinggir sawah tanpa canggung atau takut tersinggung.
Menariknya mereka tetap berkomunikasi walau tidak berbahasa yang sama, mengerti atau tidak, rasanya tidak penting bagi mereka selama mereka bisa bermain bersama.
Walau berbeda secara fisik mereka tidak pernah mempermasalahkan, seperti dalam kolam ada teratai ada melati air, mereka hidup serasi menikmati air yang sama.
"Anak-anak adalah pemilik kerajaan Surga" kata Yesus.
Mungkin karena mereka melihat apa adanya, mereka merasakan keterhubungan satu dan lainnya sementara kita sudah terkonsep, terkotak, tersekat, terkondisi.
Kita penuh dengan penilaian yang dangkal, melihat warna kulit dan keyakinan sebagai acuan.
Dahulu, bukanlah Kita semua pernah semurni sesederhana, sebahagia mereka?.
Lalu apa yang terjadi?