Si kecil Rigpa gampang sekali diajak / di gendong oleh siapa saja, mungkin karena semenjak dari lahir sudah sering dikunjungi sanak saudara dan sahabat, juga kerap mengikuti acara dengan peserta yg jumlahnya ratusan.

Mengetahui hal ini tiba2 seseorang menyeletuk, "wah bahaya kalau begini, anak ini nanti gampang di culik".
awalnya saya hanya tersenyum saja,menggangap hal tersebut adalah wujud perhatian, namun setiap bertemu orang dan mengetahui hal ini, respon ketakutan ternyata jauh lebih besar daripada hal positif.

Saat ini kita hidup di dunia dimana ketakutan telah menjadi dagangan terlaris.
saya juga pernah mendengar tentang penculikan anak yg sempat dihebohkan oleh media, namun marilah kita melihat jumlah anak di dunia ini dengan jumlah yg di culik.
fenomena ini hampir serupa dengan kecelakaan pesawat terbang. Ada puluhan ribu pesawat yg tinggal landas dan mendarat setiap harinya dan belum tentu ada kecelakaan di tiap harinya. Namun karena virus ketakutan yg bersarang di pikiran bawah sadar kita pengalaman & keindahan naik pesawat digusur oleh perasaan was2.

di suatu seminar Magic parenting seorang ibu bertanya "Pak, kalau anak dibolehkan main dilapangan atau tempat terbuka, nanti bagaimana dengan virus dan bakteri yg banyak di tempat tersebut"
jawaban saya "kita terlalu fokus pada bibit (virus/bakteri) dan bukan pada lahan (tubuh), virus dan bakteri itu ada dimana2, dan sampai kapanpun tak mungkin bisa dilenyapkan semua.
Ingat, bibit terbaikpun tidak akan tumbuh di porselen, jd kalau kita selalu menjaga kekebalan tubuh si anak maka kita tidak perlu risau akan penyakit.

Hari ini banyak orangtua yg sewot dan cepat2 membawa kabur anaknya ketika ada asap rokok disekitar anaknya, namun disaat yg sama terlampau banyak orangtua yg menjejalkan makanan instan yg jauh dari kelayakan untuk di konsumsi bahkan untuk orang dewasa sekalipun.

Dan walaupun ini bukan survey apalagi penelitian, saya menduga, bahwa jauh lebih banyak anak yg sakit dan kemudian meninggal dikarenakan makanan yg seolah layak di konsumsi daripada kasus penculikan anak.

Cinta dan Takut bereaksi berlawanan dalam otak manusia.
kemurnian seorang anak pantasnya mendapat siraman cinta dari lingkungan dimana ia hidup.
kalimat dengan ancaman serta ketakutan seperti, "ada banyak orang jahat di luar sana" , " Hati-hati kalau ada orang yg bawa karung, dia mungkin akan menculik kamu" dsb, adalah bibit ketakutan yg kita tanam.

setiap ketakutan yg hadir, ia mengusir sebuah petak kedamaian di lahan hati kita.

Mari ciptakan dunia yg lebih aman dari rumah