APAKAH ANAK PERLU SEKOLAH?
Rigpa belum sekolah dan kami juga belum memutuskan, tepatnya belum memikirkan apakah ia akan sekolah atau tidak.
Semua tergantung apakah ada sekolah yg sesuai dengan kesadaran yang kami jalankan dan juga keinginan anak.
Banyak yang bertanya bagaimana masa depannya? Yang lebih ekstrim bertanyanya "Mana bisa pintar kalau ngga sekolah?"
Banyak yang telah lupa bahwa pintar itu berasal dari kegiatan atau proses belajar bukan dari institusi, dengan kata lain akan banyak hal yang bertambah dalam diri dan baghin kita selama kita mau tetap terbuka, merasa kosong dan rendah hati.
Untuk itu kami sebagai orangtua memboyong Rigpa bampir kemanapun kami pergi, dan juga melibatkan ia pada berbagai kegiatan belajar kami.
Kami tidak mengakomodasi kata belajar dan mengajar, kami mempercayai prinsip belajar dan belajar.
Muridnya belajar gurunya juga belajar, bawahan belajar, pimpinan juga ikut belajar begitupula anak belajar karena orangtua juga selalu belajar.
Anak-anak lahir dengan rasa ingintahuan tingkat dewa, mereka adalah pembelajar sejati yang tidak perlu di dorong atau dimotivasi.
Bila hari ini anak susah untuk belajar, kita perlu bertanya apa yang terjadi pada proses belajarnya, bagaimana cara kita belajar bersamanya atau adakah sesuatu yang kita pernah lakukan sehingga ia menjadi eneg belajar?